Jurnalis24.com,DELI SERDANG- Amridaeng mendapatkan laporan dari masyarakat terkait warga yang butuh bantuan untuk anak nya yang kena musibah kena begal pada hari rabu pagi tanggal 30 oktober 2024.
Supradi dan intan ayah dan ibu nya Arya prayoga sangat mensesalkan sikap dari RS umum pakam yang mana anak nya mengalami musibah pada tgl 30 oktober 2024 subuh kena begal di jalan besar kuala namo deli serdang.
Sehingga warga pun membawa arya prayoga ke rs umum pakam yang mana kedua tangan nya mendapatkan sabetan senjata tajam mengakibatkan hampir putus di pergelangan tangan sebelah kanan .
Selanjutnya Amridaeng minta komfirmasi kepada pihak humas dan dirut rumah sakit tidak ada respon sama sekali terkait pemulangan arya prayoga tepat tgl 31 oktober 2024 jam 2 malam arya pun di pulangkan oleh RS umum pakam AMRI TAMBUNAN dalam ke adaan yang masih lemas dan terbaring.
Itu pun pihak rumah sakit meminta uang pembayaran selama di rawat di IGD dari subuh sampai malam dengan pembiyaan pertama di minta sekitar 580 ribu tiba - tiba naik lagi menjadi 800 ribu dan terakhir nya 1 jta lebih harus di bayar .
Terjadi la keributan antara keluarga korban dengan pihak rumah sakit masalah anak nya yang sudah membayar uang rumah sakit tidak di kasih obat oleh pihak rumah sakit.
Amridaeng sebagai ketua umum KSMN mengatakan rumah sakit umum pakam tidak mempunyai hati nurani dan tidak mempunyai rasa prihatin terhadap warga deli serdang . Sedangkan itu adalah rumah sakit pemerintah yang mana harus menampung warga nya yang sedang sakit ne malah membuat pernyataan penolakan pasien yang tak punya biaya di suruh balik saja kalau gak punya uang untuk berobat kata seorang petugas kepada keluarga nya .
Amridaeng sebagai ketua umum akan menyurati pihak rumah sakit terkait pemulangan warga yang belum 3x24 jam di rawat tapi sudah di suruh pulang dan di minta uang untuk kepulangan nya .
Amridaeng juga mengatakan kepada awak media meminta kepolisian sumatera utara agar cepat menangkap pelalu begal yang berkeliaran di wilayah deli serdang pungkas nya. (Ag)