jurnalis24.com,MEDAN- Kematian Muhammad Fadillah (17), siswa SMA Negeri 6 Medan, menyimpan misteri bagi pihak keluarga. Ditemukan tewas di Jalan Ringroad Medan pada Jumat (15/8) malam, orangtua korban, Suherman Koto, meyakini kematian putranya bukan akibat kecelakaan lalu lintas. Kecurigaan ini didasari oleh sejumlah kejanggalan pada kondisi jenazah dan barang-barang korban.
"Mulut anak saya terluka seperti dipukul benda tajam, kaki dan tangan patah, kepala juga seperti kena benda tajam, dan punggungnya penuh memar," ungkap Suherman
"Tidak ada tanda seperti terseret aspal lazimnya kecelakaan." tambah Suherman.
Selain itu, pakaian yang dikenakan Fadillah masih utuh tanpa robekan, helmnya tidak tergores, dan sepeda motornya pun tidak mengalami kerusakan parah.
"HP korban hilang, katanya dibuang oleh temannya. Banyak sekali kejanggalan yang kami lihat," tambahnya Suherman yang didampingi tim pengacara Edwin S .Pohan ST SH , Zulkifi Lubis SH dan Siti Junaidah SH , MKn . Selasa, 9/9/25.
Keluarga mendesak pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan mendalam, termasuk otopsi ulang dengan membongkar makam korban.
"Kami berharap polisi bisa mengusut tuntas kasus ini. Kami mohon dilakukan otopsi kembali untuk membuka kebenaran," ujar Suherman. Sebelum ditemukan meninggal dunia, Fadillah diketahui sempat berkumpul bersama teman-temannya di depan Istana Maimun Medan pada Jumat (15/8) malam sekitar pukul 20.00 WIB.
Mereka kemudian berkeliling kota menggunakan sepeda motor. Keesokan harinya, keluarga menerima kabar duka tentang kematian Fadillah. Fadillah, siswa kelas 3 yang dikenal aktif di kegiatan pramuka, kini dalam penyelidikan pihak kepolisian. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan untuk mengungkap penyebab pasti kematiannya.
Di tengah ketidakjelasan penyebab kematian Muhammad Fadillah (17), pihak keluarga kembali menegaskan desakan agar kepolisian, baik Polrestabes Medan maupun Polda Sumatera Utara, mengusut tuntas kasus ini. Keluarga tetap meyakini kematian siswa SMA Negeri 6 tersebut tidak wajar, meskipun tidak ada perkembangan baru yang signifikan dari penyelidikan.
"Kami mengikhlaskan kepergian anak kami jika memang benar ia meninggal karena kecelakaan. Namun, karena kematiannya tidak wajar, kami meminta agar Polrestabes Medan atau Polda Sumut mengusut tuntas kasus ini sampai ketemu pelakunya," ujar Suherman Koto, ayah korban.
Desakan ini muncul setelah pihak keluarga melihat adanya kejanggalan pada tubuh jenazah Fadillah. Luka-luka yang ditemukan dinilai tidak sesuai dengan ciri-ciri korban kecelakaan lalu lintas. Selain itu, barang-barang milik korban, seperti ponsel, juga hilang dari lokasi kejadian.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait perkembangan kasus yang telah dilaporkan secara resmi oleh keluarga korban. Pihak keluarga berharap agar kasus ini tidak berhenti begitu saja dan kebenaran bisa terungkap demi keadilan bagi almarhum Muhammad Fadillah.
(Al)